Jakarta, postbantennews.com
Pihak Pemerintah RI akan coba memberhentikan batuan sosial (Bansos) pada tahun 2025, karena Bansos akan di alihkan pembelian Gabah, Biji padi, dan bibit padi, sabtu (08/02).
Karena ada dugaan bansos selama ini ada yang tidak dapat, dan ada yang dapat itu-itu lagi.
Rencana bansos itu akan di arahkan pembelian Padi dan bibit padi, sehingga hasil pangan akan meningkat.
Sementara pengalihan itu di rencanakan oleh Pemerintah RI, dan sekaligus apakah ada dampak atau tidak pada pertanian.
Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial beras untuk 16 juta masyarakat kurang mampu.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan penghentian sementara itu dilakukan karena pemerintah akan menggeser anggaran Bantuan Pangan Rp16,6 triliun terlebih dulu untuk Perum Bulog.
“Untuk sementara Januari, Februari kita setop Bulog supaya kita bisa dorong harga gabah di petani itu bisa naik,” jelasnya.
Ia mengatakan keputusan pengalihan anggaran itu diambil untuk memastikan stabilitas harga gabah di tingkat petani serta menjaga ketahanan pangan nasional.
Ketika ditanya apakah penghentian bantuan pangan akan berlangsung selama enam bulan, Arief menegaskan bahwa anggaran tersebut tidak benar-benar dihentikan, melainkan dialokasikan terlebih dahulu untuk penyerapan gabah dan beras.
“Kami juga berharap pamen pagi sehingga ada pembelian pagi naik 30-40% dari tahun 2024 yang lalu”, katanya Herman (45) warga Serang, Banten.
Karena rencana pihak pemerintah akan coba beli padi, agar meningkat masyarakat pertanian.
“Jika pemerintah menaikan harga dari antara 20 hingga 35% atau di naikan 500 hingga 750/Kg mungkin masyarakat akan normal”, tuturnya jajang.
(henny / feri)