Pakanbaru, postbantennews.com
Ternyata bermain lato-lato juga berbahaya untuk siswa yang di bawa umur, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, melarang murid bermain lato-lato di sekolah. Hal ini dilakukan dalam upaya mewujudkan lingkungan kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
Ketakutan para orang tua murid bermain lato-lato membuat anaknya takut kena kepala dan mata.
Bisa saja orang tua, ketika kesal bermain lato-lato di pukulkan kepala teman dan bisa geger otaknya dan mengeluarkan dari di otak.
Sedangkan anak di bawah umur mereka itu belum bisa membedahkan mana yang bagus dan mana pula untuk tidak bagus, kemungkinan bisa saja, ia pukul temannya dengan lato-lato.
Sebelum terjadi lebih baik lato di hentikan, produksinya, jika perlu aparat agar meraziakan kerena lato, suatu saat bisa berbahaya.
“Kami berharap pada Bupati Pakanbaru agar di buatkan surat edaran melalui Kepala Dinas Pendidikan setempat”, kata Asri Amsyah, SH orang tua murid.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, pengumuman mengenai larangan bermain lato-lato di sekolah telah disampaikan secara lisan dalam pertemuan dengan para kepala sekolah maupun guru.
Menurut dia, dinas juga bisa mengeluarkan surat edaran mengenai larangan bermain lato-lato di sekolah jika diperlukan.
Dia menyampaikan, sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar, karenanya siswa dilarang membawa dan bermain lato-lato di lingkungan sekolah.
Selain itu, ia melanjutkan, penggunaan mainan lato-lato selain menimbulkan suara bising juga bisa membahayakan kalau sampai melenting dan mengenai orang atau kaca di bangunan sekolah.
“Sudah kita sampaikan juga bahwa memang permainan ini juga kan berbahaya. Guru-guru pasti juga sudah menyampaikan hal ini kepada siswa-siswanya. Kita tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya, di Pekanbaru, Ahad (15/1/2023).
Dia juga mengimbau orang tua murid mengawasi anak-anak mereka saat bermain lato-lato di lingkungan sekitar rumah.
“Kita juga butuh perhatian dari orang tua, kalau memang ini membahayakan orang tua tolong ingatkan anaknya.
Tapi yang jelas kalau kita jaminannya di sekolah kalau jam belajar tak boleh bermain. Jangankan main lato-lato, bermain lainnya juga tak boleh kalau waktunya belajar,” katanya. dikutip datariau.com
Meski demikian, Jamal mengemukakan, lato-lato juga mendatangkan manfaat positif pada anak.
Menurut dia, kehadiran mainan itu bisa mengurangi frekuensi anak bermain gim, menggunakan gawai, dan mendorong anak-anak kembali bermain dan berinteraksi dengan kawan-kawannya.
asril / henry / deni / postn