Sekitar Rp. 6 triliun anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021 sekarang penetapan tahun 2020 lalu. Sedangkan Pendapatan Daerah sekitar Rp. 5 triliun, dan sekitar 1 triliun penambahan deposit ada beberapa belanja Normal kembali. Dengan pemerintah Kota Tangerang bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Tangerang akan mengupayakan melakukan trobosan-trobosan tentang bangkitnya ekonomi Rakyat Kota Tangerang, sepertinya, 1) Pendidikan, 2) Kesehatan, 3) Transfortasi Rakyat dan 4) UKM. Yang empat tadi perlu ada keseimbangan anggaran yang di rencanakan dalam APBD tahun 2021 ini.
Tangerang kota, postbantennews.com
Sekitar Rp.6 triliun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang, Propinsi Banten, Sedangkan pemulihan Ekonomi perlu ada se-macam program plening is manajerial output input. Artinya pemerintah kota harus mengupayakan program-program seperti di tetapkan bersama antara esekutip dan legislative dalam pembahasan anggaran tahun kemarin.
Sehingga pengelolaan anggaran perlu ada kajian tentang penyerapan pada Dinas Kesehatan, sehingga pemasukan dan pengeluaran dari dana langsung dan tidak langsung akan balance. Pemerintah kota Tangerang melakukan-melakukan trobosan-trobosan untuk tahun 2021 perekonomian rakyat akan normal kembali. Minsalnya UKM, Pendidikan, Kesehatan dan Perdagangan dan transfortasi rakyat.
“Apalagi sekarang ini pihak bank-bank juga lagi memulihkan dari nasabahnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Micro & SME Index (BMSI) memberi dampak positif berbagai bantuan untuk pelaku usaha mikro dan kecil, serta optimisme menatap pemulihan ekonomi pada 2021”, hal ini dikatakan Andhika SE, MM, Sekwan Kota Tangerang Propinsi Banten, keamrin.
Melalui Indeks UMKM pertama di Indonesia ini, Pemkot mencatat ada banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang terbantu akibat berbagai stimulus dari pemerintah sejak pandemi Covid-19 melanda. Hasil survei BMSI per November lalu mencatat, 58,2 persen pelaku usaha mikro mendapat dampak signifikan atas stimulus subsidi bunga pinjaman untuk menjaga roda bisnisnya tetap berjalan normal.
Kemudian, ada 11,8 persen pelaku usaha mikro dan kecil yang operasional bisnisnya bisa meningkat setelah mendapat subsidi bunga dari pemerintah. Andhika menuturkan banyaknya pelaku UMKM yang bisa bertahan pasca-mendapat stimulus membuktikan berbagai program bantuan untuk pelaku usaha UMKM memegang peranan penting untuk menjaga stabilitas sektor ini (UMKM) dan kondisi perekonomian Kota Tangerang akan bangkit melalui UMKM.
“UMKM telah menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang, sehingga stimulus di segmen ini harus disediakan dengan jumlah yang cukup, terjangkau, mudah dan cepat penyalurannya. Pemerintah Kota Tangerang harus berkomitmen terus menyalurkan berbagai bantuan dan insentif bagi UMKM secara efektif dan efisien,” ujar Andhika.
Untuk Pedagang-pegang kecil yang melibatkan 3.000 responden dari dari 12 Kecamatan Kota Tangerang, Untuk mencatat, sebanyak 57,9 persen UMKM mengaku lebih mampu membayar pembiayaan yang mereka dapat setelah memperoleh stimulus subsidi bunga.
Angka tersebut lebih tinggi 9% jika dibandingkan tanpa ada subsidi bunga pinjaman, atau hanya sebesar 48,9 persen UMKM yang menyanggupi pembayaran kredit. Dan Terobosan-terobosan itu harus di kendalikan olehn pemkot. Mengungkap sejumlah kendala dalam penyaluran bantuan sosial melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Tangerang Kota pada 2020 lalu.
“Kendalanya adalah data yang tidak lengkap, untuk penyaluran UMKM dan Rakyat miskin, sebenarnya kalua tidak di mulai dari kita siapa lagi,” katnya. Ia mengatakan, terobosan-terobosan penting. (henri permana/pn)