Nilai tukar Rupiah melemah kembali. Dengan kondosi serba sulit ini, akhir Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan

Jakarta, postbantennews

Nilai tukar Rupiah melemah kembali. Dengan kondosi serba sulit ini, akhir Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta ditutup menguat pada Senin sore pasca-rilis data inflasi Juli 2021, lalu.

Menurut Triwulan ke-2 ini, seharusnya rupiah sudah naik antar 10% sampai 25%. Dan ketenagan berusaha dan baik pengusaha lokal maupun International dalam was-was modalnya di simpan antar bank.

Kurs rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.423 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.463 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin, mengatakan, rupiah sepertinya mendapatkan dorongan dari sentimen global yang positif terhadap aset berisiko.

“Ini terlihat dari pergerakan indeks saham Asia yang ditutup positif, indeks saham Eropa yang dibuka menguat, dan indeks saham berjangka AS yang masih positif. Pasar menanggapi laporan kinerja perusahaan kuartal kedua yang membaik di tengah pandemi,” ujar Ariston.

Sementara itu, lanjut dia, inflasi Juli 2021 yang kembali naik setelah sebelumnya mengalami deflasi, juga memberikan dampak positif ke penguatan rupiah. “Inflasi artinya konsumsi masih bertumbuh,” kata Ariston.

BPS mencatat inflasi sebesar 0,08 persen pada Juli 2021 karena beberapa harga komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan.Dengan terjadinya inflasi pada Juli, maka inflasi tahun kalender Januari sampai Juli sebesar 0,81 persen dan tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,52 persen. (susi/henry/pn/ant)

Related posts