PASIEN DI BULAN SEPTEMBER WARGA DESA SUKASARI, COVID-19 RINGAN.

Tangerang kab, postbantennews.com

Diduga Pasien Anak Sekdes Sukasari cuma sebatas panas, begitu di periksa, sebatas gejalah saja. tetapi dapat di sembuhkan dengan banyak istirahat. setelah di lakukan dengan pemeriksaan dengan sesakma, alhamdullah, sebatas gejalah, di akibatkan terlalu capek ini terjadi di Desa Sukasari melakukan Sueb dengan arti periksa hidung ingusan.

Melihat matanya berkunang-kunang dan badannya panas di akibatkan lelah dan mata merah kurang tidur. Ini di lakukan untuk memastikan covid atau tidak ini terjadi Daerah kediaman Kades Sukasari, pada tanggal 28 Septembr 2020,

Dan Maksudnya Kepala Desa lalu memanggil dokter untuk ingin tahu apakah ini cavid atau tidak, lalu di terjunkan dari pihak Pukesmas Rajeg,  01 Oktober 020 lalu, pasien tidak mengidap covid-19, lalu dengan tujuan agar memastikan apa pasien  ini di nyatakan covid-19 berat apa sedang.

Menurut kades, Muklis. “sebatas ini warga kami yang di timpah penyakit mendadak alis covid-19 ini nyatakan ringan dan tidak membahayakan orang lain dan sekitarnya.

Dan tidak perlu di rawat dan di isolasi ke Rumah Sakit (RS) yang penting di tunjuk oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Tangerang”, hal ini dikatakan oleh Muklis Kapala Desa (Kades) Sukasari pada majalah postbanten kemarin

 Menurut Muklis, pihak Pukesmas Rajeg yang datang langsung ke Tempat Kejadin Perkara (TKP) dan langsung di periksa, teryata hasil air liur dan ingusan tidak berat ini hasilnya menunjukan ringan dan tidak membahayakan orang lain, sebatas ringan.

Untuk memastikan warga yang kena itu juga masih dapat tertolong dengan cepat, dan tidak membahayakan orang lain. “maka kami sebagai kepala desa, setelah di periksa oleh dr. Puskesmas masih dikatakan ringan, kami menganjurkan istirahat di rumah”, ucapnya.

Lanjutnya Muklis, mengingat masyarakat ketakutan penyakit covid-19, membahayakan, ternyata di periksa ini halnya ringan dan tidak menular terhadap orang lain. Tujuan periksa sueb ini menyakinkan terhadap pada masyarakat dan tidak perlu di besarkan, ini adalah kelelahan,

Terlalu banyak dipikirkan dan kurang tidur dan lainnya. Ini juga kejadian tanggal 28 September 2020 di periksa oleh dr. Pukesmas Rajeg warga ini penyakit kelelahan. “sekarang mereka sudah sembuh sepertri biasa, dan sekarang mereka sudah aktifitas seperti biasa lagi, ada pun di duga kena covid-19 itu segelintir warga, tetapi di periksa kondisi pasien tersebut sudah normal kembali”, katanya.(henri permana/pn)

Related posts