Lebak, postbantennews
Habis gempa baru0baru ini tanah warga dan pemungkiman warga sudah mulai, retak-retak. Pergerakan tanah terjadi pada sekitar pukul 15.00 WIB di Kampung Kebon Kelapa, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Lebak. Dua rumah dan satu rumah produksi tahu rusak akibat fenomena ini, sabtu (29/01).
Pihak Pemkab Lebak, belum ada pendataan tanah dan pemungkiman habis pasca gempa 6,7 skala liter, minggu-minggu lalu. Pantauan di lokasi, tanah bergerak turun hingga mencapai 1,5 meter. Lantai rumah terlihat berjarak dengan tanah di sekitarnya. Retakan pada dinding rumah pun terlihat jelas, dikutip detikcom.
Kata Junaedy (34) ketua warga, Bukan hanya itu, tiang rumah pun sudah terlihat miring. Di sekitar lokasi kejadian, sudah ada benang kuning menandakan garis aman pantauanPemilik rumah Karman mengatakan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Tanah bergerak pelan membuat retakan ringan di sekitar kamar mandi.
“Kami kuatir warga kami takut tenggelam dan hancur berantakan, karena pemungkiman dengan dengan laut, ada kemungkinan ini tanah turun, Tanah terus bergerak turun. Retakan di kamar mandi menjalar hingga ke lantai dapur di rumahnya”, Junaedy.
Menurut Warman (45) mengatakan, kimi berharap pada Pemkab Lebak secepatnya melakukan penyelamatan warga dan memberikan ketenangan pada warga. “Perlahan-lahan, ada suara ‘trek-trek-trek’ langsung pada keluar (anak-istri). Terasa (gerakan tanah) tapi enggak kencang pelan-pelan,” ujarnya kepada awak media di lokasi,” ujarnya Warman
Sementara, Jaro Cilangkap Ahmad Roni membenarkan adanya pergerakan tanah di wilayahnya. Ada dua rumah dan satu rumah produksi tahu yang terdampak.Karman bercerita, pada saat kejadian dirinya sedang bekerja di rumah produksi tahu. Mendengar anaknya memanggil, Dia lantas menghampiri.
“Terus anak bilang asbes pada berjatuhan (di Kamar Mandi). Pas lihat, bagian kamar mandi dan dapur sudah retak. Sekarang masih suka bunyi (trek-trek-trek),” ungkapnya
henry/hasan/netty/postn