Home / Esekutip / Meskipun BS mencoba menjelaskan bahwa dirinya menjalankan tugas kepentingan jurnalis, namun kedua onknum keamanan PT. GCS.
Meskipun BS mencoba menjelaskan bahwa dirinya menjalankan tugas kepentingan jurnalis, namun kedua onknum keamanan PT. GCS.
postbant May 6, 2023181 views
Array
Tangerang, postbantennews.com
Lagi lagi perlakuan kekerasan dialami wartawan. Hal itu diduga dilakukan oleh oknum keamanan PT. Griya Cemerlang Sejahtera (GCS) pelaksana proyek ‘Pembanguna Gedung Dan Barak Satpol PP (Multi Years 2022 S.D 2023).
Bersikap kasar dan mengintimidasi wartawan media online berinisial BS saat meliput kegiatan pembangunan proyek bernilai hampir Rp 29,4 miliar tersebut.Peristiwa terjadi Kamis (29/03/2023) lalu.
Bermula ketika BS ingin mengambil gambar proyek. Namun baru sekali jepret menggunakan telepon seluler miliknya, tiba-tiba BS didatangi dua oknum kemanannya dan langsung membentak-bentak lalu memegangi bahu BS.
“Awalnya saya mengetuk pintu masuk proyek. Setelah pintu dibuka saya masuk dan mengambil gambar.
Tiba-tiba dua orang keamanannya langsung mendatangi saya dan membentak-bentak. Kedua tangan saya ditangkap dan bahu saya dipegang dari kiri dan kanan,” terang BS, Selasa (02,04/2023), dikutip jakartakoma.com
Meskipun BS mencoba menjelaskan bahwa dirinya menjalankan tugas kepentingan jurnalis, namun kedua onknum keamanan PT. GCS itu terus membentak dan menarik tangan BS dengan kasar dan menyuruh BS angkat kaki dari area proyek.
“Dari mana kamu? Siapa yang menyuruh kamu ngambil foto? Ada izin gak kamu ngambil foto di sini? Sembarangan aja kamu ngambil gambar proyeknya.
Keluar dari sini!” cerita BS meniru ucapan kedua oknum keamanan PT. GCS tersebut.
Diberitakan sebelumnya, proyek ‘Pembangunan Gedung Kantor Dan Barak Satpol PP (Multi Years 2022 S.D 2023)’ dengan pelaksana PT. GCS sangat tertutup dan dijaga ketat, tidak boleh diliput wartawan.
Padahal bukan duit pribadi yang digunakan untuk membangun gedung tersebut melainkan uang dari rakyat yang dialokasikan melalui APBD Kabupaten Tangerang, Banten, TA 2022 sebesar Rp 29.389.230.000,00.
Nukman, dari Dinas Tata Ruang Dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang selaku PPTK atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Memilih bungkam tidak mau memberi tanggapan saat dihubungi wartawan via pesan WA perihal pelarangan keras PT. GCS terhadap wartawan yang hendak meliput Pembangunan Gedung Dan Barak Satpol PP ini.
Menurut keamanan proyek yang mengaku bernama Us, dirinya hanya menjalankan perintah dari bos PT. GCS berinisial IP untuk melarang wartawan masuk ke area proyek Pembangunan Gedung Dan Barak Satpol PP yang menelan uang rakyat sekitar Rp 29,4 miliar ini.
“Nggak bisa masuk bang, saya hanya menjalankan perintah dari bos IP. Wartawan gak boleh masuk. Saya hanya menjalankan tugas aja bang, diperintah IP melarang wartawan.
Saya gak tahu alasannya (bos IP) melarang wartawan masuk,” ujar Us, Rabu (03/04/2023) sambil berdiri menghalangi wartawan di depan pintu masuk lokasi proyek.
Sementara itu menurut data, rekam jejak lama PT. GCS dalam dunia konstruksi boleh dikatakan memiliki rekam jejak bermasalah. Pasalnya, melalui DAK Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang pada TA 2018 lalu.
PT. GCS tercatat sebagai pelaksana ‘Peningkatan Jalan Syech Nawawi (Bojong – Bugel)’ Rp 12.555.655.000,00. Adapun turap yang dibangun PT. GCS waktu itu mengalami roboh sepanjang 50 meter dan tinggi 3 meter, kendati turapnya sedang dalam tahap pengerjaan.