
Jakarta, postbantennews.com
Warung makan dan sembako lain jangan sampai tutup, karena warung makan dan sembako juga tempat orang pembeli makanan takut ada yang usia kecil ia, perlu makan dan minum. kamis (31/03)
Yang tutup itu ada tempat-tempat yang sekala bebasar, pada siang hari, karena yang makan pasti orang dewasa, ini sudah tradisi orang kita.
Yang nin muslim tidak apa-apa hasil harus menghargai urang mulim lagi beribadah dan saling hormat-menghormati antara pemeluk lainnya.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyatakan warung penjual makanan tak perlu tutup saat Ramadhan, hanya saja perlu diatur agar kegiatan ekonomi tetap berlangsung.
“Kalau ada istilah tutup semua saat Ramadhan, tutup yang mana, harus jelas,” ujar Amirsyah saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Amirsyah mengatakan munculnya pedagang saat Ramadhan justru bagus. Kondisi itu bakal menghidupkan perekonomian, utamanya usaha mikro kecil, yang lesu akibat dihantam pandemi COVID-19.
henry/postn
Related Posts
Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar: Ternyata perampokan tidak jauh-jauh ternyata orang dalam juga.
Diduga Banyak yang terlibat di Pasar Pelangi, senilai Rp.1,3 Milyar ini akan masuk TO Kejaksaan Negeri Tangerang
Polisi sempat kejar-kejar pelaku sabung ayam dan lari terbirit-birit.
Kasus pengeroyokan terhadap lima wartawan yang di lakukan oleh belasan preman, belum di tangkap
Telah terjadi pengeroyokan oleh kelompok gangster kepada dua orang pemuda tepatnya di Kampung Kadu Lembur, tewas satu di tempat
No Responses