
Tangerang Kota, Postbantennews
Masyarakat terpongok-pongok, ternyata penyakit di zaman dari tahun 2019 – 2022 tidak habis-habisnya. Bahkan oenyakit saling berganti dan berpindah-pindah namanya, Kota Tangerang, banten sabtu (15/01).
Justru Masyarakat Kota Tangerang serasa hidup di hutan, mau makan salah, mau berobat takut mati, ini mungkin penyakit pemerintah, ini adalah penyakit di buat-buat dan nasyarakat kayaknya percaya tau tidak.
Varian virus COVID Omicorn angkanya terus meningkat bahkan mulai ada kasus transmisi lokal. Mulai timbul kekhawatiran untuk terjadi gelombang ke tiga mengingat penyebaran varian Omicorn lebih cepat dan masif.
Untuk itu perlu upaya perlindungan bagi kelompok rentan terutama anak-anak usia 6-11 tahun. Polres Metro Kota Tangerang melalui Polsek Karawaci Kota Tangerang Melakukan vaksinasi bagi 500 lebih siswa SD usia 6-11 tahun di SDN Intan Teratai dan SDN Karawaci Gugus 2 Karawaci Tangerang, Banten. Jumaat 14/1/2022).
Anggota Polsek Karawaci Babinkantimas Abdullah Yulizar mengatakan, hari ini siswa sekolah dasar yang tervaksin mencapai 2.670 orang. Kegiatan ini merupakan upaya BIN dalam mengatasi ancaman kesehatan.
“Anak-Anak merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi, apalagi merupakan aset masa depan” Tuturnya.
Sementara, Kabinda Banten Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa dikesempatan lain menyampaikan,
waspada dan antisipasi terhadap varian Omicorn terus dilakukan dengan vaksinasi sehingga gelombang ke tiga dapat dicegah. Masyarakat harus patuh dalam menegakkan protokol kesehatan terutama memakai masker dan menjaga jarak.
supriyadi/henry/pn
Related Posts
KETUA DPRD KOTA TANGERANG PIMPIN RAPAT PARIPURNA PENGANTAR LKPJ 2022.
AYO KUNJUNGI BOOTH DINKES DAN RSUD DI ACARA PEKAN RAYA 2023 DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HUT KE 30 KOTA TANGERANG
Jangan pemilihan presiden dan wakil presiden sudah 2 kali menjabat, sedangkan ke 3 kali wakil, ini akal-akalan saja.
Dibandingkan dengan di bocah, pria itu digambarkan memiliki badan dua kali lebih besar dan lebih gagah.
Kegiatan intervensi tersebut dilakukan melalui kunjungan ke rumah penderita hipertensi dan diabetes mellitus (DM), di Desa.
No Responses