
Kota Tangerang, postbantennews.com
Proyek Pembangunan Jembatan Baru Tanah Tinggi di Duga Tidak Sesuai Bistek, Pembangunan Jembatan Tanah Tinggi III Sekitar Rp 16.999.391.000, saat ini telah di kerjakan oleh PT. Sumber Alam Semesta di nilai pengerjaanya bistek, Proyek Dinas PUPR Kota Tangerang ini masih tahap pondasi, namun banyak kendala di jumpai di lapangan sehingga proyek ini lamban.
Menurut hasil pantauan dari Raja Indra Pranata Wakil Ketua LSM L-KPK mengatakan, pihaknya juga merasa kesal, oleh pihak PT. Sumber Alam Semesta, bahwa pekerjaan terkesan lambat dalam membangun Jematan Baru Tanah Tinggi. Apakah mereka itu sudah memenuhui izin Lalu lintas dan izin Tenaga Kerja?.
“Kami berharap pada Pihak Terkait agar proyek yang di kerjakan itu, secepatnya, di selesaikan. Padahal sudah, banyak warga melaporkan, bahwa proyek tersebut lambat dan aktivitas warga sangat terganggu. Hal ini membuat masayarakat pengguna jalan sudah terganggu”, tuturnya Raja Inda
Pantauan Ormas Jaringan Laskar Nusabangsa Kota Tangerang di lokasi proyek ini di duga banyak masalah Operator alat beratnya kerap tidak datang akibatnya kerjaan lain terganggu. Menurut keterangan pekerja operatornya mogok karena pembayarannya tersendat baik gaji maupun uang makan dari pelaksana.
“Sering telat pembayaran uang makan, bahkan 3 hari juga belum ada pembayaran, masalah pekerja yang kerap mendapat kecelakan kerja, tidak tersedianya P3K dari
Perusahan Kontraktor”,katanya Barhan Lubis Ketua JLN
Menurut Pantauan di lokasi Pekerja besi, kayu dan jembatan ini juga kerap mandek uang makan sering tidak turun sampai gaji, “pekerja yang tidak mau disebut nama, Pekerja kerap minta transfer dari keluarga untuk ongkos pulang karena terlambat dari perusahaan gajinya”, Nudin (45) Tukang, jumat (19/03) kemarin
Sementara keselamatan di sekitar proyek juga kerap rawan kecelakaan seperti di Jalan Daan Mogot sekitar, proyek akibat rendahnya pengawasan dan rambu-rambu sekitar proyek yang keluar masuk truk yang bawa material.
Jalan Lio Baru /Buraq Negalsari juga kerap macet akibat penyempitan pengerjanan proyek, belum lagi tumpahan material yang menyebabkan debu dan becek bagi pengguna jalan sering terjebak di tegah jalan yang sempit itu akibatnya macet sekali.
“Gangguan proyek ini turut di rasakan para pedagang yang berdagang sepanjang jalan dagangannya sepi karena kesulitan akses”,katanya Nurdin
Menurut Yadi (RT) setempat mengatakan, Amburadulnya-red , Proyek ini juga di rasakan perusahaan biznet telah beberapa kali perbaiki customers merasa di rugikan karena kabel optiknya dan tiangnya di bongkar tanpa kordinasi, akbatnya beberapa customer beberapa perusahaan dan warga jaringannya terganggu,
“Selain itu di lapangan kerap di temukan pergantian mandor penanggung jawab di nilai kurang profesional menangani bidangnya, bahkan sampah, batu, sisa galian tidak perna di rapikan lagi”, Yadi (RT)
Menurut, Susan Basri Supervisor lapangan Biznet, JLN Kota Tangerang Meminta kepada Walikta Arif R Wismansyah, PUPR Kota Tangerang dan Dinas Lingkungan Hidup dan Disnaker untuk serius menangangani proyek ini dan memberikan masukan pada Pelaksana Proyek agar Bekerja dengan mengerjakan baik dan ikuti aturan.
“Dan memperhatikan pekerjanya termasuk dalam hal P3K dan Kesehatan dan Kesejahteraan Pekerja Proyek”, ujarnya Susan.
Semejak berita ini tayangkan pihak dinas terkait belum ada memberikan keterangan lebih lanjut. (henri/Janri/tr)
Related Posts
Supaya majelis hakim yang menyidangkan Perkara ini Menyatakan sah ketua terpilih H Munadi sebagai ketua kadin hasil muktab 26,Oktober 2022 di hotel Arya duta LiPo Karawaci
Jika jalan yang sudah di bangun sudah rusak, tetapi tidak ada keinginan untuk membongkar, yang sudah rusak, korupsi.
LQ Indonesia Lawfirm kembali merilis Kasus merosotny citra kepolisian Republik Indonesia yang tunduk denga Kerah putih.
Budi Pembina Abdesi Kecamatan Teluknaga, Bahwa pengunaan dana Desa harus tranfaran
Untuk merivisi UU MK, tak elok hakimnya di pecat dulu, setelah di sahkan baru ada langkah lain.
No Responses