
Tangerang Kab, postbantennews
Perusahaan Batu bata merah di Kampung Sarakan, Pisangan Kec, Sepatan Kab. Tangerang Propinsi Banten, sudah 2 tahun ini pendapatannya sangatlah merosot. Sebelum datangnya covid, produksi dengan 2 hari memproduksi batu bata merah mencapai 1.000/buah..
Sekarang 1.000/buah belum tentu sebulan memproduksi. Tingkat daya beli batu merah, 2 tahun ini sangat merosot, bahkan pegawainya banyak di rumahkan, dengan alasan tidak bisa bayar gaji karyawan.
“Kami sudah berusaha memproduksi banyak 1.000 hingga 10.000/perminggu, teatpi daya beli batu merah sangatlah berkurang, bahkan kami sempat pinjamkan uang modal ke Bank, tetapi tidak bisa menjamin”, katanya Deden Heryanto.
Kata Deden Heryanto, dalam kurangan waktu dari Januari 2021 ini, kami terjadi banyakan karyawan di rumahkan alasan tidak bisa bayar karyawan. Lalu tingkat produksi juga saat berkurang.
“Kita juga sudah membuka plant pemasaran dan marketing yang handal, namun tidak bisa bayar karyawan. Lalu kami bisa bayar honornya cuma 3 bulan, karena kondisi masa covid”, ujarnya Deden.
Menurut Maskur karyawannya, ya, benar. Bos kami itu baik orang, namun sekarang masa covid, dan di tambah PPKM, hidup serasa berlayar di tengah laut, kemungkinan bersabar sampai kapan.“Ada yang ngantar beras cuma 5 kilo, terus kesininya sudah hilang lagi, emang cukup makan beras saja, kalau laut dan pauknya ntidak di beli”, katanya. (Henry/pn)
Related Posts
Polisi tangkap Natalia Rusli ratu pengacara yang jago nipu klainnya
Daging Sapi, Mangkarak naik dratis, kurangnya minitoring dari aparat dinas terkait
Supaya majelis hakim yang menyidangkan Perkara ini Menyatakan sah ketua terpilih H Munadi sebagai ketua kadin hasil muktab 26,Oktober 2022 di hotel Arya duta LiPo Karawaci
Anak pejabat pajak bisa merasa super power dan menganiaya korban hingga koma.
Budi Pembina Abdesi Kecamatan Teluknaga, Bahwa pengunaan dana Desa harus tranfaran
No Responses