
Ambon, postbantennews
Jago-jagoan aparat saja buku atam apalagi masyarakatnya, ini menunjukan tidak profesionalnya Korps aparat dan tidak memberikan contoh pada rakyatnya, kamis (25/11).
Ini perlu adanya setiap 1 kali dan sekurang-kurangnya aparat TNI/Polri agar memberrikan pencerahan terhadap prajurid yang mengandalkan otot, di kutip Antara.
Ketiga oknum TNI dan Polri yang baku pukul di Kota Ambon, Provinsi Maluku, sudah berdamai, namun tetap menjalani pemeriksaan di kesatuan masing-masing terkait insiden tersebut.
“Di antara mereka sudah saling memaafkan, ketiga oknum polisi dan tentara itu. Namun, terkait ada pelanggaran, masing-masing (Polri dan TNI, red) lakukan pemeriksaan terhadap anggota dan yang bersalah akan ditindak,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat kepada ANTARA di Ambon, Rabu malam.
Video amatir berisi insiden baku pukul dua oknum anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) dengan seorang oknum tentara berseragam loreng tersebar luas (viral). Roem Ohoirat membenarkan kejadian tersebut berlokasi di Kota Ambon, tepatnya di dekat Pos Mutiara Mardika
“jika ini terus di biaran oleh kapolres dan Kadim ini tidak mencerminkan korps prajurit, zaman begini masi mengunakan otot, beberti ini jauh keteinggan dari pendidikan SD”, kata sudirman Aktifis
(netty/juan/pn)
Related Posts
Supaya majelis hakim yang menyidangkan Perkara ini Menyatakan sah ketua terpilih H Munadi sebagai ketua kadin hasil muktab 26,Oktober 2022 di hotel Arya duta LiPo Karawaci
LQ Indonesia Lawfirm kembali merilis Kasus merosotny citra kepolisian Republik Indonesia yang tunduk denga Kerah putih.
Anak pejabat pajak bisa merasa super power dan menganiaya korban hingga koma.
Budi Pembina Abdesi Kecamatan Teluknaga, Bahwa pengunaan dana Desa harus tranfaran
Anwar menegaskan sidang di MK tidak boleh dikaitkan dengan politik.
No Responses