
Jakarta, postbantennews.com
Ida Fauziyah Menteri Ketenaga kerjaan mengatakan pihaknya para winata harus mempunyai keterampilan sehingga dapat bersaingan tenaga luar negeri selasa (12/04).
Setidaknya bisa bersaing dan mempunyai kopentensi dalam kengelola pekerjaan dalam mengerjakan pekerjaanm tidak terfokus pada pelayan saja dan biq offoce
Menaker Ida Fauziyah,kementerian yang dipimpinnya terus berusaha meningkatkan kompetensi dan kualitas pekerja perempuan untuk mendorong penyerapan di lapangan kerja, salah satunya lewat pelatihan di balai latihan kerja (BLK).
“Dibutuhkan upaya yang maksimal untuk meningkatkan kompetensi, terutama calon pekerja kita. Dengan cara apa? Kami memastikan peningkatan dan pelatihan kompetensi melalui BLK, dikutip antara.com
JIka sudah memiliki keterampilan baik BLK pemerintah pusat maupun pemerintah daerah maupun BLK komunitas,” kata Menaker Ida dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Dia mengatakan untuk mendorong penyerapan tenaga kerja memerlukan pekerja perempuan memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Dengan adanya kompetensi, maka peluang yang dimiliki pekerja akan menjadi lebih tinggi.
Dalam peningkatan kompetensi lewat pelatihan di BLK, Ida mengatakan, baik pekerja perempuan maupun laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk mengikutinya.
Dengan mengikuti pelatihan kompetensi tersebut, katanya, maka kesempatan pekerja perempuan untuk masuk ke pasar kerja akan semakin terbuka.
henry/nur/postn
Related Posts
Diduga Banyak yang terlibat di Pasar Pelangi, senilai Rp.1,3 Milyar ini akan masuk TO Kejaksaan Negeri Tangerang
Sekitar 1.200 buruh pabrik di PHK oleh perusahaan, bahkan di perkirakan 1 Milyar tidak masuk pajak pengasilan.
Jokowi mengeluarkan perpu belum ada dasarnya, yang ia sampaikan 7 alasan itu harus jelas penyebab.
Akhirnya Jokowi jadi jubir Megawati Sukarno putri ketua umum PDI-P, dan prediksi jokowi bahwa ibu Mega belum tergesa-gesa mengumumkan pengganti jokowi.
Perpu Cipta Kerja itu sangat bertantangan dari aturan Undang-undang Dasar 1945.
No Responses